Sahabat Sambal ya Terasi, kata-kata itu yang
saya dengar dari salah satu sahabat. Terasi banyak di sukai karena kemampuan
terasi dalam menambah rasa dan aroma
pada makanan. Konsumsi terasi di masyarakat sangat besar, merupakan peluang
usaha yang menarik di tengah upaya peningkatan nilai tambah, produk-produk
perikanan.
Terasi adalah hasil olahan ikan dalam bentuk produk setengah basah, dibuat dari udang atau ikan-ikan kecil yang dicampur dengan garam, kemudian campuran tersebut diragikan. Karena terbuat dari Udang maupun Ikan kecil, terasi masih memiliki kadar gizi yang tinggi. Indonesia sebagai negara yang memiliki bentangan laut yang luas memiliki potensi yang besar. Selama ini masyarakat terutama nelayan lebih menyukai penjualan atas tangkapan langsung, hanya beberapa persennya yang melakukan pengolahan lebih lanjut, akibatnya nelayan hanya mendapatkan pendapatan atas harga dasar ikan saja. Jika saja hasil tangkapan tersebut diolah menjadi terasi maka hasil perikanan memiliki nilai tambah sebagai upaya pemanfaatan hasil perikanan.
Proses pembuatan terasi.
Terdapat dua bahan pokok dalam pembuatan
terasi yaitu, Ikan dan garam.
- Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain. Namun sayangnya ikan mudah sekali mengalami pembusukan. Oleh sebab itu Mutu olahan ikan dipengaruhi oleh mutu bahan mentahnya. Untuk mengetahui tanda-tanda ikan segar dapat dilihat dari : mata ikan terlihat suram dan ikan tenggelam di dalam air; sisik ikan suram dan mudah terlepas; warna kulit ikan pun suram dan berlendir tebal; warna insang ikan kelabu diselimuti lendir tebal; bagian dinding perut lembek; warna keseluruhan tubuh ikan suram dan terdapat berbau busuk.
- Untuk melihat ikan segar dicirikan oleh , daging ikan kenyal; mata terlihat jernih dan menonjol; sisik ikan kuat dan agak mengkilat; sirip ikan kuat; warna ikan keseluruhan termasuk kulit cerah; insang ikan berwarna merah; bagian dinding perut kuat;
Cara Pembuatan terasi
1. Cuci udang, ikan kecil-kecil atau rebon sampai
bersih
2.
Lalu Masukkan ke dalam baskom penggaraman, tambahkan garam dan aduk sampai
rata;
3. Tutup bak dan biarkan campuran ikan garam
selama 1-7 hari (peragian I)
4. Selesai peragian I, jemur udang, rebon atau
ikan di terik matahari sampai setengah kering kemudian tumbuk sampai hancur
(lumat), lalu jemur lagi.
5. Lakukan hal tersebut selama 2-4 hari (peragian
II). Kemudian cetak dan bungkus.
Mudah mudahan artikel ini bermanfaat.