Apa dan bagaimana bahan kimia dalam rumah
tangga ini, sudah sepatutnya untuk diketahui, penggunaannya baik dampak positif
maupun dampak negatif. Sehingga kita dapat bersikap bijaksana dalam
menggunakannya.
Makalah sederhana ini, membahas sekelumit
beberapa bahan kimia yang umum digunakan dalam kegiatan sehari-hari dalm rumah
tangga. Semoga makalah yang sederhana ini dapat menambah wawasan pengetahuan
kita.
Berikut akan dijabarkan sekilas beberapa bahan
kimia yan umum digunakan dalam kegiatan rumah tangga.
1. Sabun Mandi
Sabun tangan berdasarkan bentuknya
terbagi dua, yaitu sabun batangan dan sabun cair. Bahan utama yang umum
digunakan berasal dari minyak nabati seperti minyak kelapa atau minyak zaitun
yang dinamakan trigliserida dan alkali yang digunakan soda kaostik atau basa
lain seperti kalium hidroksida
2. Detergen
Kebanyakan ibu rumah tangga menggunakan
detergen dalam mencuci pakaian dibandingkan dengan sabun.detrgen mempunyai
keunggulan daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan
air. Gliserin yang mengikat kotoran sehingga pakaian menjadi bersih.
Jenis-jenis detergen yaitu deterjen cair, detergen krim, dan detergen bubuk.
Bahan-bahan yang terkandung dalam
detergen, secara umum sebagi berikut:
1. Surfaktan
Bahwa bahan utama dari semua sabun
adalah surfaktan, begitu juga dengan detergen. Bahan kimia yang digunakan dapat
berupa sodium lauryl sulfonat. sodium lauryl sulfonate
memiliki beberapa nama dagang yaitu nama texapone, emal, luthensol, dan
neopelex. Secara fungsional bahan ini berfungsi dalam meningkatkan
tingkat kebersihan. Cirri dari bahan aktif ini mempunyai busa banyak
danbentuknya gel ( pasta ).
Secara garis besar, terdapat empat
ketegori surfaktan yaitu :
a. Anionik
- Alkyl Benzene Sulfonate ( ABS )
- Linear Alkyl Benzene Sulfonate ( LAS )
- Alpha Olein Sulfonate ( AOS )
b. Kationik
: garam ammonium
c. Non
ionic : Nonyl Phenol Polyethoxyle
d. Amhoterik : Achyl
Ethylenediamines
Fungsi surfaktan anionik adalah sebagai
zat pembasah yang akan menyusup ke dalam ikatan antara kotoran dan serat kain.
Hal ini akan membuat kotoran menggulung, lama kelaman menjadi besar, kemudian
lepas ke dalam air cucian dalam bentuk butiran. Agar butiran ini tidak pecah
kembali dan menempel di kain, perlu ditambahkan jenis surfaktan lain yang akan
membungkus butiran tersebut dan membuatnya tolak menolak dengan air, sehingga
posisinya mengambang. Ini untuk memudahkannya terbuang bersama air cucian.
2. Pembentukan ( builder
)
builder berfungsi meningkatkan efisiensi pencucidari
surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Berikut
beberapa builder:
a. Fosfat : Sodium
Tri Poly Phosphate ( STTP )
b. Asetat : Nitril
Tri Acetate ( NTA ), Ethylene Diamine Tetra Acetate ( EDTA )
c. Silikat :
Zeolit
d. Sitrat : asam
Sitrat
3. Pengisi ( Filter )
Filter adalah bahan tambahan detergen yang tidak
mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi ,menambah kuantitas. Bahan
pengisi menetralisir kesadahan air atau melunakkan air, mencagah menempelnya
kembali kotoran pada bahan yang dicuci dan mencegah terbentuknya gumpalan dalam
air cucian.
4. Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan
untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna
dan lain sebagainya. Bahan aditif ini tidak berhubungna langsung dengan daya
cuci detergen. Pemberian bahan aditif ini, lebih kepada tujuan komersialisasi
produk. Contohnya enzim, boraks, sodium klorida, carboxy methyl cellulose (
CMC ). Penambahna CMC ( berbentuk sebuk putih ) berfungsi untuk mencegah
kptoran kembali ke pakaian.
3. Pemutih Pakaian
Bahan pemutih pakaiann biasanya
digunakan untuk menghilangkan noda membandel yang menempel pada serat kain.
Bahan kimia aktif pada pemutih adalah senyawa Natrium Hipoklorit ( NaOCI ).
Senyawa yang mengandung klor ini mampu mengoksidasi zat pemberi warnapada noda
sehingga struktur molekul zat pewarna tersebut berubah dan menghilang.
Penggunaan bahan pemutih pun perlu
kehati-hatian, karena bila digunakan terlalu banyak dapat bersifat korosit,
tidak saja merusak serat kain tetapi juga dapat menimbulkan panas dan iritasi
pada tangan
4. Sabun Pembersih Lantai
Sabun pembersih lantai berupa cairan
yang berfungsi tidak hanya membersihkan tetapi juga membunuh kuman (
desinfektan ). Senyawa desinfektan yangbiasa ada dalam cairan pembersih lantai
adalah fenol. Selain itu, getah dari pohon pinus yang di olah
melalui proses penyulingan, menghasilkan residu bernama arpus ( gondorukem ),
merupakan bahan utama sekaligus sebagai bahan aktif pembuatan karbol atau
kreolin,
5. Sabun Pencuci Rambut (
Sampo )
Sampo adalah produk perawatgan rambut
berupa detergen cair yang digunakan untuk menghilangkan minyak, debu, serpihan
kulit, dan kotoran lain dari rambut. Sampo, bila dicampur dengan air, dapat
melarutkan minyak alami yang dikeluarkan oleh tubuh.
6. Pasta Gigi (Odol)
Pasta gigi digunakna untuk membersihkan
kotoran yang menempel pada gigi. Akibat gigi ynag kotor atau kurang terawatt
dapat menimbulkan berbagai macam penyakit gigi,gisi, dan mulut.
Kandungan bahan-bahan pada pasta gigi
pada umumnya terdiri dari :
a. Bahan Pembersih ( Polishing
Agent )
Bahan ini terdari dari bahan-bahan
abrasit seperti kapur presipitasi, trikalsium fosfat, aluminium fosfat,
magnesium trisilikat, kalsium karbonat, fluoride, dll. Hampir seluruh
dari total berat pasta gigi tersiri dari bahan-bahan pembersih ini.
Fungsi dari bahan pembersih ini adalah membersihkan kotoran yang membandel pada
gigi dan membantu menghilangkan disklorisasi pada gigi.
b. Bahan Pelembab (
moistener Agent )
Penembahan bahan ini berguna untuk menghindari
terjadinya pengeringan pengerasan pasta. Bahan yang sering digunakan adalah
gliserin, sorbitol, propilen glikol, dan lain sebagainya.
c. Bahan Pembuat Busa
( Detergent and Foaming Agent )
Bahan ini befungsi untuk membantu aksi
pembersih dengan cara membasahi gigi dari partikel makanan yang tertinggal,
juga berfungsi untuk mengemulsikan mucus ( lendir ). Deterjen yang peling
sering digunakan adalah sodium lauril sulftat dan magnesium lauril
sulfat.
d. Bahan Pengikat ( Bunch
Agent )
Bahan ini sangat esensial untuk
mencegah terjadinya pemisahan bahan pasta ( pasta menjadi stabil ). Bahan
yang lazim digunakan adalah pati ( starch ), gum tragacanth,
sodium alginate ( manucol SA ), modified iris most dan bahan sintetik
seperti propilen glukol.
e. Bahan Pemanis ( sweetener
Agent )
Bahan pemeberi rasa manis yang sering
ditambahkan pada pasta adalah sakarin dengan konsentrasi antara 0,1-1,3
%, gula juga dapat digunakan namun sayangnya cenderung mengkristal.
f. Bahan Pemberi Rasa ( flavor
Agent )
Untuk pasta gigi anak-anak, bahan
pemberi rasa ditambahkan dari minyak essensial buah-buahan seperti
anggur,stroberi, melon dan sebagainya. Pemberi rasa segar ditambahkan minyak
peppermint, untuk menghindarkan rasa mual ketika menyikat gigi.
g. Bahan Pengawet ( Preservative
Agent )
Bahan pengawet ditambahkan untuk
menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta. Sifat dari bahan pengawet
yang ditambahkan tidak boleh bersifat toksik ( racun ). Bahan yang bias
ditambahkan adalah sodium benzoate atau sodium hidroksibenzoat.
3. Bahan Pewangi
Pewangi atau parfum digunakan pada
setiap produk, mulai dari produk kebutuhan wanita, hingga produk kebutuhan
rumah tangga seperti cairan pembersih bahkan obat anti nyamuk.
Produk yang memilki wewangian yang khas
dan menarik memang cukup digemari oleh masyarakat, karena memberi sensasi
segar, bersih, nyaman dan menenangkan ( relaks ).
1. Parfum ( Deodorant)
Parfum mengandung pelarut tambahan yang
berfungsi sebagai media atau foundation, baik parfum itu asli atau
sintesis. Persentase kandungan bahan kimia dalam parfum sekitar 30% tergantung
dari jenis produknya. Bahan kimia wewangian alami diperoleh dari
ekstraksi bahan yang mengandung wewangian, seperti mawar, melati, jeruk,
sroberi, dan masih bnayak lagi.
Sedangkan bahan kimia sintesis dalam
bentuk wewangi diperoleh dari bahan dasar turunan petroleum, seperti dari
benzene dan aldahida.
2. Kapur Barus
Kapur barus atau kamper ( C10H16O
) merupakan Kristal yang mudah menyublim. Bahan pewangi ini berasal dari getah
pohon kapur barus yang mengandung senyawa kimia bernama naftalen. Selain
berfungsi sebagai pewangi, kapur barus berfungsi juga sebagai pengusir hama.
Seperti rayap, kutu ataupun jamur.
3. Pewangi Ruangan (
Aromaterapi)
Produk aromaterapi natural dipasarkan
dalam bentuk minyak esensial,”akar wangi” atau bentuk rangkaian bunga kering
pot pouri. Penggunaan minyak esensial cukup irit, cukup 1-3 tetes saja, dapat
mengharumkan satu ruangan. Molekul pewangi alami memiliki kemampuan untuk
membunuh bakteri. Oleh sebab itu harga jual pewangi alami lebih mahal
dibandingkan pewangi sintesis.
Sedangkan pewangi sintesis, lebih mudah
diperolah dipasaran dengan bergam bentuk karena diproduksi secara masal.
Misalnya dalam bentuk spray yang disemprotkan, lilin-lilin padat yang
dibakar atau deodorant ruangan yang dialiri arus listrik melalui stop
kontak sumber arus.
Harum mewangi terjadi melalui proses
difusi, dimana lambat laun bau mewangi itu akan menyebar memenuhi ruangan.
4. Bahan
Pembasmi Hewan Pengganggu
Pembasmi hama yang sering digunakan
dalam rumah tangga adalah pestisida jenis insektisida dan rodentisida, seperti
obat anti nyamuk, dan obat anti tikus.
Ada beberapa jenis obat anti nyamuk
dipasaran, mulai obat nyamuk bakr, obat nyamuk elektrik, spray, dan lotion anti
nyamuk. Umumnya, obat nyamuk di Indonesia mengandung senyawa kimia diklorvos,
propoksur dan transflutrin. Sedangkan obat nyamuk lotion mengandung
senyawa DEET ( dietil toluamida).
INFO SEPUTAR PEWANGI
Berikut adalah tabel informasi tentang kandungan
wewangian sintesis serta beberapa efek samping yang akan ditimbulkan jika
terhirup dalam jumlah banyak dan
kontinyu.
Aroma
|
Kandunagan Bahan
|
% Berat Bersih
|
Tanda Keracunan
|
Jeruk, Lemon
|
Fruity-fragrance 86-173
|
Limonin >50%
|
Kanker, peradangan pada mata dan kulit
|
Lavender
|
Lavender-fragrance 93-054
|
Linalool 10-50%
|
Gangguan pernapasan
|
Tomat
|
Tomato oil 010
|
Propilin glikol >50%
|
Peradangan pada mata dan kulit, jika tertelan
dan terhirup dapat menyebab kan pingsan dan tak sadar
|
Pepermint
|
Spearmint oil 660
|
Karvon >50%
|
Menyebabkan peradangan pada mata dan kulit
|
Musim bunga
|
Sping flowers fragrance 5975
|
Karbitol 10-50%
|
Gangguan pernapasan dan sistem saraf,
peradangan mata.
|
Peppermint
|
Peppermint 501
|
1-menthol 10-50%
|
Lesu lemah mual, muntah sakit perut, vertigo,
hilang keseimbangan pergerakan anggota badan, mengantuk dan koma.
|
Buah-buahan
|
Bergamont oil 100
|
Linalil asetat, lomonin, linalool, 10-50%
|
Gangguan pernafasan, peradangan mata dan
kulit
|
Bunga-bungaan
|
Bouquet floral 3881
|
Benzal asetat 10-50%
|
Kanker pancreas,
peradangan mata, saluran pernafasan dan batuk
|
Kulit kayu manis
|
Cinnamon oil 950
|
Sinamik aldhehid >50%
|
Peradangan system pernafasan dan kulit,
mengantuk. Jika tertelan menyebabkan muntah, sakit perut dan diare.
|
Wangi cemara
|
Alpha pinene P & F
|
a-Pinen 97,5%
|
Menggangu system pernafasan, kerusakan
paru-paru, vertigo, denyutan jantung meningkat, pusing, halusinasi, kebakaran
dan keasan terbakar pada kulit, konjunktivitas, merusakkan system pertahanan
badan.
|
Lila
|
Alpha terpineol P & F, FCC
|
a-terpineol 88,5%
|
Peradangan lapisan mucus pada paru-paru,
pneumonitis, susah bernafas, kehilangna koordinasi anggota badan, sakit
kepala
|
Berikut ini, tabel mengenai efek samping yang
di sebabkan kandungan pewangi pada produk rumah tangga seperti minyak wangi,
deodoran, cologne, penyegar udara, sabun pencuci piring, hairspray, detrgen
dan lain sebagainya.
Kandungan Bahan Kimia
|
Tanda Keracunan / Efek
Samping
|
3-Butane-2-one
|
Peradangan pada kulit dan sistem pernafasan
|
Aseton
|
Menggangu system saraf pusat, kekeringan pada
mulut dan tenggorokan, pusing, lesu, hilang keseimbangan , tidak sadarkan
diri, dan koma.
|
Siklopentana(g)-2-benzopiran
|
Peradangan pada kulit, mata dan saluran
pernafasan
|
Etanol
|
Lesu, peradangan pada mata dan bagian atas
system pernafasan, pusing, penglihatan yang kabur, hilang keseimbangan, dan
kesemutan.
|
Etil asetat
|
Sakit kepala, kulit kering dan pecah-pecah,
kekurangan darah, kerusakan hati dan ginjal, peradangan pada mata dan saluran
pernafasan
|
Fenol, Ester
|
Gangguan system saraf, dan kanker
|
Hidrosinamaldehid, p-tert-butil-alfa-metil
|
Pingsan, sulit bernafas, gangguan system
reproduksi pada pria
|
Metilen Klorida
|
Kanker, sesak nafas ( karena metabolism
karbon monoksida ), sakit kepala, pusing,lelah, sensitif
|
Phenol, 2,60 bis (1,1-dimetileti)-4-metil
|
Gangguan pada janin dan system reproduksi
|
Benzaldehid
|
Mengganggu system saraf pusat, peradangan
pada mulut, tenggorokan, mata, kulit,paru-paru, lesu, sakit perut dan
kerusakan ginjal
|
Kamper (kapur barus)
|
Alergi pada kulit, peradangan pada mata,
hidung, dan tenggorokan, pusing, lesu dan tak sadarkan diri
|
Benzyl alcohol
|
Peradangan pada system pernafasan, pusing,
lesu, muntah,tekanan darah rendah, gangguan system saraf, kesulitan
bernafas
|
Karbitol
|
Peradangan pada mata, kulit saluran
pernafasan paru-paru.
|
Pembasmi tikus adalah rodentisidayang
mengandung senyawa kimia arsenikum, fosfor, dan striknin. Ketiga senyawa
itu berbahaya tidak hanya bagu tikus, tapi juga bagi hewan lain dan manusia
karena bersifat racun.
Tulisan ini diambil dari berbagai sumber semoga bermanfa'at..
0 komentar :
Post a Comment