Sejak jaman dahulu, diabetes
telah diobati dengan obat-obatan alami dari tanaman. Penelitian
ilmiah baru-baru ini telah mengkonfirmasi kemanjuran banyak tanaman
dalam mengelola kadar gula darah penderita diabetes. Berikut adalah tiga
di antaranya:
1. Brotowali (Tinaspora Crispa)
Tanaman
brotowali mengandung senyawa aktif tinokrisposid berkhasiat mempercepat
keluarnya glukosa melalui peningkatan metabolisme atau disimpan secara
langsung sebagai lemak. Penelitian dari RS King Chulalangkorn di
Thailand terhadap 36 pasien yang diberi ekstrak brotowali menunjukkan
penurunan gula darah yang signifikan. Bagian yang paling sering
digunakan dari brotowali adalah batang dan akarnya yang secara
tradisional direbus untuk diminum. Uji klinis menunjukkan brotowali
tidak beracun sehingga aman dikonsumsi.
2. Pare/Paria (Momordica charantia)
2. Pare/Paria (Momordica charantia)
Pare
atau paria adalah sayuran tropis dibudidayakan secara luas di Asia,
Afrika dan Amerika Selatan, dan telah lama digunakan dalam pengobatan
tradisional sebagai obat diabetes. Pare mengandung steroid saponin yang
dikenal sebagai charantin, peptida yang menyerupai insulin. Senyawa
aktif ini meningkatkan regenerasi sel-sel, merangsang sekresi insulin di
pankreas, dan merangsang penyimpanan glikogen di liver yang secara
keseluruhan berdampak menurunkan gula darah pada pasien diabetes tipe 2.
Cara tradisional mengkonsumsi pare sebagai jamu adalah dengan
memerasnya sebagai jus. Seperti brotowali, rasanya pahit sekali.
Berhati-hati jangan terlalu banyak mengkonsumsi pare, karena dapat
menyebabkan sakit perut dan diare. Minum dalam porsi sedikit, misalnya
setengah gelas, namun teratur lebih baik bagi kesehatan. Selain itu,
penderita diabetes yang mengkonsumsi obat hipoglikemik (seperti
klorpropamid, glyburide, atau phenformin) atau insulin juga harus
berhati-hati mengkonsumsi pare, karena dapat memperkuat efektivitas obat
sehingga menyebabkan hipoglikemia berat.
3. Gymnema Sylvestre
Gymnema adalah
tanaman merambat seperti sirih yang tumbuh di hutan tropis. Daunnya
bulat telur (elips) dan bunganya berwarna kuning kecil berbentuk seperti
lonceng. Bahan aktif tanaman ini, asam gymnemic, diekstrak dari daun
dan akar, dan membantu menurunkan dan menyeimbangkan tingkat gula darah.
Bentuk unik molekul asam gymnemic mirip dengan glukosa sehingga
memungkinkannya mengisi reseptor sel pada lapisan usus untuk mencegah
penyerapan molekul gula.
Ekstrak tanaman ini dapat menjadi pengganti yang sangat baik untuk
obat penurun gula darah karena membantu pankreas memproduksi insulin
pada diabetes tipe 2
(di mana tubuh penderita memproduksi terlalu sedikit insulin atau tidak
mampu menggunakan insulin secara efisien). Gymnema juga meningkatkan
kemampuan mengendalikan kadar gula darah pada diabetes tipe 1 dengan
cara memperbaiki sel beta pankreas dan merangsang pembentukan insulin.
4. Fenugreek
Fenugreek adalah sejenis tanaman
biji-bijian yang banyak tumbuh di Asia dan sering digunakan oleh
masyarakat India sebagai bumbu penyedap masakan. Tanaman ini punya
kemampuan untuk mengontrol kadar glukosa darah dan telah banyak
digunakan untuk mengendalikan diabetes.
Fenugreek menurunkan
resistensi insulin dan mengontrol kadar glukosa darah dengan
meningkatkan jumlah reseptor insulin dalam sel darah merah. Hal ini akan
meningkatkan pemanfaatan glukosa pada jaringan perifer sehingga
mengurangi kadar glukosa dalam darah. Namun Fenugreek tidak boleh
digunakan oleh wanita hamil atau menyusui
5. Lidah buaya
Lidah buaya kerap dianggap sebagai ‘ramuan penyembuh’. Getah kering
lidah buaya dan gel (bagian dalam daun) digunakan secara tradisional
untuk mengobati diabetes karena diyakini dapat membantu menurunkan kadar
glukosa darah puasa dan HbA1c.
6. Kayu manis
Tumbuhan ini membuat sel-sel lemak lebih mudah diakses insulin dan meningkatkan konversi glukosa menjadi energi. Selain itu juga menghambat pembentukan radikal bebas yang berbahaya.
7. Bawang Merah
Bawang secara siginifikan dapat menurunkan gula darah. Ekstrak bawang
mengurangi kadar gula darah selama toleransi glukosa oral dan intravena.
Bawang mempengaruhi metabolisme hepatik glukosa dan meningkatkan
pelepasan insulin, sehingga mencegah perusakan insulin.
8. Bawang putih
Bawang putih dianggap sebagai ramuan terbaik untuk menurunkan gula
darah serta perbaikan sel-sel pankreas dan merangsang pankreas untuk
memproduksi insulin. Ini telah terbukti dalam berbagai penelitian, namun
sayang masih banyak yang tidak memanfaatkannya.
9. Kemangi (sunda surawung)
Penelitian telah menunjukkan bahwa kemangi memiliki efek positif pada glukosa setelah makan dan saat puasa. Ramuan ini dapat memfasilitasi proses sekresi insulin.
Itulah beberapa jenis tumbuhan yang dapat mengatasi atau mongobati penyakit kencing manis atau diabetes yang diambil dari sumber : majalahkesehatan.com. dan kompas.com dan masih banyak lagi tumbuhan atau tanaman yang bisa mengatasi kencing manis/diabetes.
Semoga tulisan ini dapat bermanfa'at.
Bila anda tidak mau pusing mencari tumbuhan seperti di atas silahkan anda membeli produk herbal yang sudah teruji dapat mengatasi beberapa penyakit yang di antaranya kencing manis atau diabetes.
0 komentar :
Post a Comment